A. Pengertian E-Learning
E-learning tersusun dari dua bagian, yaitu 'e' yang
merupakan singkatan dari 'electronica' dan 'learning' yang berarti
'pembelajaran'. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa
bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya, e-learning
menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari
ketiganya. Dengan
kata lain e-learning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung
oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelite atau
komputer.
Onno W. Purbo (dalam Amin, 2004) menjelaskan bahwa
istilah "e" dalam e-learning adalah segala teknologi yang digunakan
untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet.
Internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif, dan CD-ROM adalah sebagian
dari media elektronik yang digunakan. Pengajaran boleh disampaikan pada waktu
yang sama (synchronously)
ataupun pada waktu yang berbeda (asynchronously).
Secara lebih singkat william Horton mengemukakan bahwa (dalam Sembel, 2004)
e-learning merupakan kegiatan pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari
internet).
B.
Karakteristik
E-Learning
Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning
bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan
atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan
informasi.
Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135)
adalah:
1. Memanfaatkan
jasa teknologi elektronik.
2. Memanfaatkan
keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
3. Menggunakan
bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di
komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan
dimana saja.
4. Memanfaatkan
jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
C.
Kelebihan
dan Kekurangan E-Learning
Kelebihan E-Learning
Kelebihan E-learning ialah memberikan
fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai
kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ). Menurut L. Tjokro
(2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :
a. Lebih
mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks,
animasi, suara, video.
b. Jauh
lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum
audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
c. Jauh
lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok
bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
d. Tersedia
24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada
semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.
Kekurangan E-Learning
Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova
(2006:354) adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan
tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan
E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :
a. Kurangnya
interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
b. Proses
belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
c. Kecenderungan
mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya
aspek bisnis/komersial.
d. Kurangnya
penguasaan bahasa komputer.
e. Peserta
didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video
karena peralatan yang tidak memadai.
D. Syarat-syarat
E-Learning
Menurut Newsletter of ODLQC, 2001 (dalam Siahaan)
syarat-syarat kegiatan pembelajaran elektronik (e-learning) adalah :
1. Kegiatan
pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dalam hal ini internet.
2. Tersedianya
dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya
cd-rom atau bahan cetak.
3. Tersedianya
dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami
kesulitan.
4. Adanya
sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan
internet.
5. Adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat
dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar.
6. Adanya
mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar